Selasa, 06 Oktober 2009

Hati yang sehat (bag 2)

Jadi batasan hati yang selamat adalah hati yang tidak menyekutukan Allah dengan apapun. Dalam berkehendak, dalam mencinta, dalam bertawakkal, dalam inabah, dalam merasa takut, berharap, dalam memurnikan amal perbuatan, semua itu semata-mata atas dasar lillahi ta'ala. Bila sang hati mencinta sesuatu dia mencintainya karena Allah SWT, dan jika dia membenci sesuatu dia membenci karena Allah SWT.

Bahkan kesemuanya itu dianggap belum memadai sampai sang hati tidak mematuhi dan bertahkim kepada setiap yang memusuhi Rosululloh SAW. Hati hanya meras aman dan nyaman hanya jika mengikuti perkataan dan perbuatan Rosululloh SAW saja. Sesuai dengan firman Allah SWT:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rosul-Nya
(Al hujuroot: 1)


Maksud ayat diatas adalah jangan lah kalian wahai kaum mukminin mendahului mengatakan sesuatu sebelum Allah dan Rosul-Nya, dan jangan pula kalian melakukan sesuatu sebelum Allah dan Rosul-Nya yang memerintahkannya.

Sebagian ulama salaf berkata bahwa tidak ada suatu perbuatan pun sekalipun itu kecil kecuali akan ada 2 pertanyaan baginya, yaitu mengapa dan bagaimana.
1. Mengapa engkau melakukan itu?
2. dan bagaimana engkau melakukan itu?
Pertanyaan pertama tentang sebab atau alasan pendorong yang menyebabkan kita melakukan itu (niat nya). ikhlas karena Allah atau tidak. apakah karena ingin memperoleh ambisi duaniawi seperti sanjungan manusia, atau karena khawatir manusia akan mencacinya atau karena niat ingin meraih kasih sayang manusia atau agar terhindar dari sesuatu yang tidak kita sukai.
Fungsi pertanyaan ini adalah apakah engkau melakukan sesuatu perbuatan itu atas dasar karena Allah SWT atau atas dasar ambisi dan kepentingan pribadi?

Pertanyaan yang kedua merupakan pertanyaan tentang sejauh mana suatu perbuatan dilakukan dengan ittiba'(mengikuti) tuntunan rosululloh SAW. maksudnya apakah suatu perbuatan dilakukan selaras dengan yang telah digariskan dan dicontohkan oleh Rosululloh SAW? atau justeru perbuatan itu merupakan sesuatu yang tidak pernah disyariatkan dan tidak disukai oleh Allah SWT dan rosul-Nya.

kedua pertanyaan ini adalah syarat sahnya ibadah seseorang. Jika ibadah nya ingin diterima oleh Allah SWT maka dia harus selamat dari dua pertanyaan diatas tadi.
1. Ikhlas karena Allah SWT
2. Dalam beribadah mengikuti petunjuk dan bimbingan dari Rosululloh SAW

Jika hati kita selamat dari kedua pertanyaan diatas maka itulah hakikat hati yang bersih/sehat (selamat). Insya Allah

sumber kitab: Ighotsatul lahfan min masyayidisy syaithon
Bersambung ......(to Hati yang Mati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review moslemopinion.blogspot.com on alexa.com